This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Powered By Blogger

Selasa, 05 Juni 2012

Strategi untuk Menjamin Ketahanan Nasional (Pasca Krisis / Reformasi)



Pentingnya Ketahanan Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Ketahanan Nasional merupakan kemampuan suatu bangsa dan negara untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa guna dapat mencapai kesejahteraan bangsa dan melanjutkan pembangunan yang berkesinambungan.



Ketahanan Nasional sangat dipengaruhi oleh Ketahanan dan Kestabilan dalam bidang:
- Politik
- Ekonomi
- Sosial Budaya
- Pertahanan Keamanan Nasional



Ketahanan dan Kestabilan Politik:
Iklim Politik yang mendukung terciptanya kestabilan politik sangat diperlukan dalam mencapai terwujudnya ketahanan nasional.



Untuk itu diperlukan dukungan yang kuat dalam bentuk:
- pemerintahan yang bersih (clean and good governance), dengan tingkat legitimasi dan kredibilitas yang tinggi.
- terselenggaranya system yang transparan dan iklim demokrasi yang sehat.



Ketahanan dan Kestabilan Ekonomi:

- Diperlukan dukungan dalam bentuk sistem perekonomian yang kuat dan bertumpu pada ketahanan dan kemampuan bangsa sendiri, baik dalam hal sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang berkualitas (resource based) sehingga tidak mudah goyah oleh gejolak yang bersifat internal maupun eksternal.

- Kekuatan dan kestabilan sistem perekonomian dapat terbentuk dengan adanya sistem dan pelaksanaan yang baik dalam sektor moneter maupun riil dalam bentuk kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal yang membangun.



Ketahanan dan Kestabilan Sosial Budaya:

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi:

- Nilai-nilai yang ditanamkan dan diyakini oleh masyarakat maupun system sosial – budaya yang diciptakan oleh pemerintah.

- Tingkat pendidikan masyarakat, untuk terciptanya tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan faktor yang sangat penting agar masyarakat tidak rentan, memiliki daya tahan dalam menghadapi setiap gejolak serta memiliki kemampuan untuk berusaha dan bertumpu di atas kekuatan lokal dan keunggulannya sendiri.

- Tertanamnya rasa kebanggaan dan memiliki yang tinggi atas seluruh sumber daya dan kekayaan alam serta budaya bangsa pada seluruh lapisan masyarakat, sejak usia dini. Dapat dijalankan melalui proses pendidikan yang terencana dan terarah.



Kestabilan Pertahanan dan Keamanan Nasional (HanKamNas):

- System Pertahanan dan Keamanan Nasional yang kuat dan dijalankan dengan benar, dengan keberpihakan pada kepentingan seluruh rakyat sangat penting untuk memberikan jaminan rasa aman, khususnya untuk menjalankan kegiatan perekonomian atau usaha bagi seluruh masyarakat sebagaimana telah dicanangkan dari awal berdirinya republik tercinta ini (khususnya tercantum dalam UUD ’45).

- Pada akhirnya jaminan rasa aman ini akan menjamin kelancaran roda perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan bangsa.



Permasalahan yang Dihadapi dan Dampaknya pada Ketahanan Nasional
Akar Permasalahan Penyebab Timbulnya Krisis dan Rentannya Ketahanan Nasional



Krisis yang telah berkepanjangan di Indonesia terjadi sebagai akibat dari kombinasi dan akumulasi gejolak eksternal yang berdampak penularan (contagion effect) pada segala struktur maupun tatanan system dalam negeri. Berawal dari gejolak pasar uang yang sangat hebat berakibat pada krisis yang sangat mendalam di berbagai sektor.



Pada dasarnya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia merupakan akibat dari:

- besarnya keinginan untuk menguasai pasar global tanpa dukungan infrastruktur teknologi serta sistem manajemen (pengelolaan sumber daya) yang kuat.

- cepatnya proses integrasi dunia usaha / perekonomian Indonesia ke dalam perekonomian global, tanpa pembangunan fondasi yang kokoh, yang berakar dari kekuatan dan keunggulan local setempat.

- lemahnya dukungan instrumen kelembagaan yang efisien serta tertata baik

- kurangnya penguasaan di bidang infrastruktur teknologi industri yang tepat guna, yang mengandalkan keunggulan lokal.

- lemahnya akses pada jalur informasi global.

- lemahnya struktur pendanaan pada dunia usaha.

- lemahnya sistem pendidikan yang belum membuat masyarakat memiliki kemampuan dan kemandirian.

- lemahnya struktur industri, sehingga masih sangat tergantung pada negara lain, baik dalam hal impor bahan dasar, penguasaan teknologi maupun proses produksi.

- lemahnya daya saing, karena kurangnya penguasaan yang dapat menciptakan produk unggulan, sehingga melemahkan posisi tawar (bargaining power) di pasar global.

- lemahnya akses pasar global

- kurang optimalnya pemanfaatan sumber daya, (sumber daya manusia maupun sumber daya alam).

- lemahnya tata pelaksanaan dan lembaga hukum.



Dampak Krisis Pada Ketahanan Nasional

- depresiasi Rupiah sebagai akibat dari gejolak pasar uang yang bersifat eksternal telah menciptakan suatu kondisi stagflasi dan instabilitas pada perekonomian Indonesia.

- depresiasi nilai tukar rupiah yang sangat tajam berdampak pada turunnya tingkat kepercayaan pada mata uang rupiah.

- penerapan tingkat suku bunga tinggi yang diharapkan dapat mengembalikan stabilitas nilai mata uang rupiah telah membuat turunnya kinerja dan bahkan tingkat likuiditas perbankan nasional sebagai akibat dari lemahnya sistem perbankan.

- hal ini membuat “matinya” pergerakan sektor riil sebagai akibat dari menurunnya kegiatan dunia usaha serta investasi secara drastis.

- krisis pada sektor riil telah menciptakan kepanikan pada tatanan masyarakat secara keseluruhan yang belum ditunjang oleh taraf pendidikan yang memadai, serta penguasaan akan akses jalur informasi membuat terciptanya krisis sosial.

- krisis sosial telah mengakibatkan meningkatnya kriminalitas dan kerusuhan sosial.

- dampak dari krisis sosial ini pada akhirnya juga telah mengakibatkan krisis kepercayaan pada pemerintahan yang ada.

- krisis kepercayaan menimbulkan gejala disintegrasi di berbagai wilayah.

- berbagai kerusuhan sebagai akibat dari krisis sosial telah membuat turunnya tingkat kepercayaan dari para investor, khususnya investor asing yang mengakibatkan larinya modal usaha secara besar-besaran dari dalam negeri.

- meningkatnya kriminalitas yang tidak didukung oleh sistem pertahanan dan keamanan yang baik membuat masyarakat tidak merasa mendapat jaminan rasa aman untuk melakukan produktivitas mereka sehingga memperparah kondisi sektor riil.



Puncak krisis pada tahun 1998 telah mengakibatkan:
- Tingginya tingkat inflasi
- Tingkat pertumbuhan pendapatan nasional yang bergerak ke bilangan negative
- Defisit transaksi berjalan
- Tingkat pengangguran meningkat tajam
- Meningkatnya angka putus sekolah
- Meningkatnya masalah kesehatan serta menurunnya harapan hidup masyarakat.



Belajar dari Krisis

Belajar dari krisis yang berkepanjangan telah semakin membuktikan bahwa Ketahanan Nasional yang kuat sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan kesejahteraan dan pembangunan suatu bangsa dan negara.



Beberapa faktor yang perlu ditingkatkan untuk memulihkan Ketahanan Nasional:

- Pengembangan sumber daya yang dimiliki dalam negeri (resource based), baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam dengan memberi perhatian jauh lebih besar pada sistem pelatihan maupun pengembangan (R&D).



- Sistem pendidikan yang siap pakai dan memiliki keterkaitan dengan sektor industri yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk pengembangan sistem pendidikan yang akrab teknologi informasi dari tingkat pendidikan terendah, serta kemudahan akses pendidikan tinggi hingga ke jenjang pendidikan tinggi yang akan meningkatkan daya saing dan posisi tawar sumber daya manusia.



- Penguasaan teknologi industri yang tepat guna dalam mendukung resource based industry.



- Penguasaan teknologi informasi dan akses ke jalur informasi yang dapat terjangkau seluruh lapisan masyarakat.



- Struktur industri yang kuat dan menyeluruh dari hulu ke hilir, sehingga mampu mengurangi tingkat ketergantungan pada luar negeri.



- Kesediaan lapangan kerja yang juga bertumpu pada sumber daya yang dimiliki (resource based).



- Pelayanan dan Jaminan Kesehatan yang baik bagi seluruh rakyat, merupakan kunci bagi berjalannya roda perekonomian maupun pembangunan nasional.



- Sistem Pertahanan dan Keamanan yang berpihak pada kepentingan masyarakat banyak, yang dapat memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian.



- Sistem Pemerintahan yang efisien dan kredibel dalam menjalankan fungsinya.



- Sistem perekonomian yang transparan dengan memanfaatkan jalur akses ke pasar global maupun ke seluruh sumber daya yang diperlukan secara lebih efisien (multi source).



- Sistem sosial politik yang transparan dan bersih melalui pelaksanaan sistem demokrasi.



- Alur Pengeluaran Pemerintah dalam bentuk subsidi yang transparan pada sektor-sektor yang tepat guna.



- Peran perusahaan-perusahaan swasta yang lebih besar dalam peningkatan perekonomian Indonesia.



- Sistem pendanaan dunia usaha yang tidak bertumpu pada pemilikan modal satu pihak ataupun hutang luar negeri, namun dengan memanfaatkan akses pendanaan dalam bentuk aliansi atau penyertaan modal yang akan mengurangi risiko serta kerentanaan bidang usaha terhadap gejolak.



- Sistem pendistribusian dan akses pasar internasional yang lebih baik.



Peran IPTEK Dalam Membangun Ketahanan Nasional



Penguasaan suatu bangsa akan ilmu pengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan karena dapat:



- Merupakan aset penting dalam pengembangan sektor perekonomian.



- Meningkatkan kualitas dan nilai sumber daya manusia di pasar tenaga kerja.



- Meningkatkan keunggulan daya saing produk dan jasa yang ditawarkan di pasar global.



- Meningkatkan nilai investasi suatu negara di pasar internasional.



- Membangun struktur industri nasional yang kuat.



- Meningkatkan nilai usaha di masa mendatang (future value) pada pasar modal.



- Membangun sistem perekonomian yang efisien tanpa adanya ekonomi biaya tinggi.



- Membangun akses pasar global yang efisien bagi setiap produk dan jasa dalam negeri.



- Mengurangi tingkat ketergantungan pada negara lain dengan menciptakan tingkat persamaan keberdayaan yang lebih seimbang (balance equality).



- Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat daya tahan bangsa.



Teknologi Utama penunjang industri dalam negeri yang perlu dikembangkan:
- Teknologi telekomunikasi - informasi.
- Teknologi penunjang industri yang bertumpu pada sumber daya yang dimiliki yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat.



Arti Penting Teknologi Telekomunikasi – Informasi:



- Penunjang sistem pendidikan yang sesuai bagi negara kesatuan Indonesia yang berbentuk kepulauan.



- Penunjang terlaksananya sistem informasi yang transparan dalam segala aspek bernegara.



- Memperbesar peluang implementasi sistem multi resource bagi dunia usaha / industri untuk menghilangkan dampak ekonomi biaya tinggi.



- Membuka kesempatan akses ke pasar global bagi komoditas unggulan Indonesia secara lebih efektif dan efisien, melalui pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT).



- Membuka peluang bagi sistem pendanaan dunia usaha yang lebih efisien serta beresiko rendah (low risk).



- Mempengaruhi nilai-nilai sosial budaya masyarakat ke arah tatanan masyarakat yang lebih modern, berwawasan luas dan dinamis.



- Menyediakan dan menjadikan informasi lebih bernilai guna bagi masyarakat.



Teknologi Industri yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan, bertumpu pada kekuatan negara bahari dan agraris, yang juga memiliki kekayaan sumber daya energi:



- Teknologi pertanian dan peternakan yang modern dan handal, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri serta meningkatkan daya saing dan daya jual di pasar internasional, seperti bio-teknologi yang ramah lingkungan.



- Teknologi pengolahan hasil hutan dan kelautan.



- Teknologi pengolahan minyak bumi dan gas alam.



Aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bidang penguasaan IPTEK:



- Menunjang industri yang realistis, bertumpu pada sumber daya yang dimiliki (resource based).



- Memberikan nilai tambah yang tinggi (high added value) bagi setiap produk dan jasa yang dihasilkan.



- Memberi keunggulan daya saing bagi setiap produk dan jasa yang dihasilkan.



- Mengurangi tingkat ekonomi biaya tinggi dalam proses produksi.



- Penggunaan teknologi ramah lingkungan.



Faktor penunjang implementasi IPTEK dalam membangun ketahanan nasional:



- Kebijakan pemerintah yang mendukung di segala sector utama.



- Sistem / suasana yang kondusif bagi berkembangnya industri yang berdasarkan pada penguasaan teknologi, seperti industri telekomunikasi - informasi.



- Kebijakan dan subsidi di bidang pendidikan yang akrab dengan teknologi informasi dan teknologi tepat guna, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan dapat mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan sumber daya lainnya bagi kemajuan dan ketahanan perekonomian bangsa.



Dukungan pemerintah pada pemberdayaan sektor perdagangan internasional yang efisien.



- Program pembudayaan sarana media informasi maupun pemanfaatan teknologi telekomunikasi yang bernilai informasi tinggi, untuk lebih memberdayakan seluruh lapisan masyarakat.



- Dorongan pemerintah untuk merangsang sektor swasta lebih mengembangkan sistem pelatihan, penelitian dan pengembangan (R&D), seperti dalam bentuk pemberian intensif atau keringanan pajak bagi sektor swasta yang menanamkan investasi yang cukup besar di bidang R&D.



- Peran sektor swasta dalam mengembangkan bidang R&D serta memberikan masukan bagi kebijakan pemerintah.



Upaya Bangkit dari Krisis



Tidak mudah untuk memulihkan kondisi bangsa dan negara dari krisis yang berkepanjangan.



Era Globalisasi akan mempercepat upaya bangkit dari krisis bila:



- Terbukanya peluang pasar yang sangat besar bagi setiap produk dan jasa dalam negeri yang memiliki keunggulan daya saing dan nilai tambah yang tinggi (tidak lagi sebatas ekspor komoditas maupun produk generic yang hanya bernilai dasar), sehingga meningkatkan posisi tawar (bargaining power) di pasar global.



- Terbukanya akses ke pasar global melalui pengusaan teknologi telekomunikasi – informasi yang berkembang pesat.



- Terbukanya peluang yang lebih besar untuk sistem pendanaan maupun akses ke sumber daya (multi resource) yang lebih efisien serta berisiko rendah.



Beberapa upaya yang diperlukan untuk dapat segera bangkit dari Krisis:



- Skala prioritas pada sektor-sektor maupun industri-industri tertentu yang tepat guna, bertumpu pada sumber daya yang dimiliki serta memberi nilai tambah yang tinggi (high added value).



- Kebijakan-kebijakan yang menunjang tingkat pertumbuhan perekomonian serta menjamin berlangsungnya laju pembangunan dan pertumbuhan nasional, baik dalam bentuk kebijakan moneter, fiskal maupun kebijakan sektor riil, termasuk iklim usaha yang kondusif.



- Sistem pelaksanaan dan pengawasan yang transparan dalam segala sektor untuk menjamin kestabilan kondisi dan kehidupan berbangsa dan bernegara.



- Memanfaatkan era globalisasi sebagai momentum yang tepat untuk segera bangkit dari krisis dengan memanfaatkan akses ke pasar internasional dengan keunggulan daya saing yang tinggi, dan bukan hanya menjadi pasar bagi banjirnya produk-produk luar negeri yang mematikan produk-produk dalam negeri.



Bangkitnya Perekonomian dan Ketahanan Nasional



Tingkat kepercayaan masyarakat pada mata uang rupiah serta pada pemerintahan yang mulai pulih di awal tahun 2000 ditandai dengan:



- menurunnya tingkat laju inflasi (hanya 2,01 % pada akhir 1999)
- menurunnya tingkat suku bunga pada level 12,5 % yang membangkitkan kembali gairah kegiatan perekonomian, khususnya di sector riil.
- nilai mata uang rupiah yang berangsur relatif stabil pada tingkat Rp. 7.500,-
- tingkat pertumbuhan yang beranjak dari angka negative ke kisaran bilangan positif, yang diiringi dengan peningkatan kemakmuran seluruh lapisan masyarakat (telah mencapai di atas 0 % pada akhir 1999).



Langkah Strategis Untuk Menjamin Ketahanan Nasional



Sektor-sektor yang perlu mendapat prioritas dan perhatian utama:
- Sektor pendidikan yang akrab dengan teknologi informasi dan teknologi tepat guna berbasis keunggulan local pada semua tingkat pendidikan.



- Sektor Kesehatan. Tingginya tingkat harapan hidup dan kualitas kesehatan yang prima sangat diperlukan untuk menunjang produktivitas dan tingkat kemampuan masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian bangsa.



- Sektor Kesejahteraan Rakyat. Hal ini dapat ditunjang dengan pemberian subsidi pada sektor-sektor yang tepat guna seperti sektor pendidikan, kesehatan dan penelitian maupun pengembangan infrastruktur yang berdampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.



- Sektor Industri penunjang kesejahteraan rakyat yang bertumpu pada sumber daya yang dimiliki (resource based industry) serta penguasaan teknologi tinggi.



Langkah-langkah Strategis Bisnis dalam upaya menjaga dan menjamin ketahanan nasional:



- Menjaga stabilitas moneter.



- Menjalankan kebijakan-kebijakan yang tepat baik dalam sektor moneter, fiskal maupun sektor riil yang menunjang pulihnya perekonomian bangsa dengan bertumpu pada kekuatan bangsa.



- Menciptakan iklim berusaha yang kondusif dan sistem persaingan yang sehat dalam dunia industri strategis untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional.



- Meningkatkan kemampuan manajemen para pelaku usaha dalam menjalankan dunia usaha.



- Membudayakan etika bisnis serta membenahi perangkat hukum dalam menjamin kepastian berusaha di Indonesia, khususnya bagi para investor asing untuk menanamkan modal jangka panjang, yang juga akan merangsang pertumbuhan investor dalam negeri. Sehingga kombinasi keduanya dapat mendirikan pilar-pilar perekonomian yang kokoh, ditunjang oleh industri-industri yang kuat. Hal ini akan membuat perekonomian Indonesia tidak rentan.



- Memfokuskan pengeluaran pemerintah (subsidi) pada sektor-sektor yang tepat guna.



- Meningkatkan kemampuan dalam bidang penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang dapat menunjang pengembangan resourced based industry.



- Mengembangkan jaringan infrastuktur pendukung yang baik untuk menunjang pengembangan resourced based industry.



- Mengembangkan kebijakan yang mendukung maupun jaringan telekomunikasi informasi untuk memperluas dan mempermudah akses pasar global bagi peningkatan daya saing Indonesia.



Langkah-langkah strategis guna mengurangi tingkat ketergantungan perekonomian Indonesia pada luar negeri:



- Mengembangkan resourced based industry yang memiliki keunggulan teknologi serta meningkatkan daya saing komoditas ekspor untuk mengurangi tingkat ketergantungan pada komponen impor, guna menghindari defisit transaksi berjalan



- Membuka lapangan kerja yang memadai untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, serta guna mengurangi larinya sumber daya manusia yang handal dan berkompeten berupa tenaga kerja terampil dan berkualitas di Indonesia ke luar negeri.



- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang penguasaan IPTEK, beralih dari teknologi perakitan ke teknologi manufaktur - produksi.



- Meningkatkan kebijakan yang mendukung pengembangan bidang pelatihan, penelitian dan pengembangan (R&D), khususnya pada pengembangan dan penguasaan teknologi yang tepat guna yang dapat mendukung resource based industry, guna memperkuat industri nasional. Saat ini Indonesia termasuk negara yang sangat sedikit membelanjakan pendapatannya di bidang pengembangan dan penelitian pada awal tahun 2000 (hanya 0,25 % dari GNP) di bandingkan dengan negara-negara ASEAN maupun ASIA lainnya, seperti Malaysia (0,70 % dari GNP), Korea (1,5 %) dan Jepang (3,2 %).



- Mengatur kebijakan dan peraturan yang mendukung pengembangan industri telekomunikasi – informasi serta perdagangan internasional yang efisien.



- Mengurangi tingkat ketergantungan pada hutang luar negeri dengan melakukan sistem pendanaan yang beresiko rendah dan bertumpu pada kekuatan perekonomian yang memberdayakan masyarakat



- tidak bertumpu pada kepemilikan satu pihak atau pinjaman dana asing jangka pendek.



- Membuka akses penguasaan sumber daya produksi maupun pasar global yang efisien.



- Membudayakan penggunaan sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi sektor perdagangan di masyarakat, melalui pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT) dengan harga yang terjangkau.



- Menyediakan sarana-sarana informasi yang terjangkau bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat bisnis, tanpa kecuali, bagi semua lapisan.

sumber_google.com_